Sunday 20 February 2011

Intelijen Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) curiga bahwa musuh mereka, Korea Utara (Korut), tengah menggali terowongan untuk kembali melakukan uji coba senjata nuklir. Di lokasi yang sama, Korut sudah dua kali ujicoba senjata pemusnah massal itu.

Menurut kantor berita Korsel Yonhap, Minggu, 20 Februari 2011, sumber pemerintah Korsel mengatakan bahwa intelijen mereka dan AS telah menemukan beberapa titik penggalian terowongan baru di daerah Punggye-ri.

“Intelijen Korea Selatan dan AS telah menemukan titik penggalian bawah tanah di Punggye-ri, tempat dua uji coba nuklir sebelumnya dilakukan,” ujar sumber yang tidak mau diungkapkan namanya itu.

Menurut sumber, pihak Korut disinyalir kuat tengah melakukan penggalian untuk keperluan uji coba nuklir. Sebelumnya pada tahun 2006 dan 2009, Korut melakukan uji coba di tempat ini. Setelah uji coba dilakukan, terowongan untuk keperluan uji coba tidak bisa lagi digunakan, sehingga perlu dibuat terowongan baru lainnya.

Sumber mengatakan saat ini pihak Korut diduga tengah menggali beberapa terowongan untuk mencari lokasi yang paling tepat untuk uji nuklir berikutnya. “Hal ini menunjukkan bukti yang kuat bahwa Korut sedang mempersiapkan uji coba nuklir yang ketiga,” ujarnya.

Sebelumnya pihak Korsel dan Korut mengadakan pembicaraan pertama kali mereka pada awal bulan ini. Pembicaraan dimaksudkan untuk mengagendakan perundingan tingkat tinggi militer kedua negara.

Tapi pada hari kedua pembicaraan, Korut memilih hengkang setelah didesak minta maaf atas peristiwa tenggelamnya kapal perang milik Korsel Maret tahun lalu, dan penyerangan terhadap pulau Yeonpyeong, akhir tahun lalu.

Korsel juga mempertanyakan kesungguhan Korut untuk melucut senjata nuklirnya. Pyongyang selama ini membantah program pengayaan uraniumnya untuk pembuatan senjata, melainkan untuk keperluan sumber energi. Namun pihak Korsel dan AS, bahkan China, khawatir fasilitas tersebut akan digunakan untuk membuat senjata nuklir
Terminologi peretas muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata bahasa Inggris "hacker" pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik daripada yang telah dirancang bersama.

Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker mulai berkonotasi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.

Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri sebagai peretas, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Peretas sejati menyebut orang-orang ini cracker dan tidak suka bergaul dengan mereka. Peretas sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Peretas sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi peretas.

Para peretas mengadakan pertemuan tahunan, yaitu setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan peretas terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas peretasan.

Peretas memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa peretaslah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal mereka adalah cracker. Cracker-lah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para peretas dipahami dibagi menjadi dua golongan: White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan cracker yang sering disebut dengan istilah Black Hat Hackers. beberapa black hat terkenal di indonesia adalah v3n0m, ncell saint dan yang legendaris adalah mistersaint